EKBIS.CO, KOTABARU -- Perusahaan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) PT Golden Hope Nusantara, yang dibangun dengan nilai investasi Rp1,2 triliun di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai melakukan ekspor perdana berupa Refined Bleached Deodorized Palm Oil ke Pakistan.
Direktur PT Golden Hope Nusantara (GHN), Mumtaz Fisal, di Kotabaru, Rabu, mengatakan, ekspor perdana minyak sawit yang sudah diolah menjadi Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), ke Pakistan sebanyak 11.800 metrik ton.
Dia menjelaskan, dari kapasitas produksi pabrik sebesar 825.000 metrik ton per tahun ini, dua puluh persennya adalah untuk kebutuhan minyak dalam negeri.
"Bahkan bisa dibalik, 80 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan 20 persennya bisa diekspor," kata Fisal.
Indonesia, lanjut dia, merupakan salah satu negara yang memiliki pangsa pasar perusahaan terbesar, dan manajemen berpegang pada filosofi menciptakan pangsa pasar sendiri.
Sedangkan untuk pangsa ekspor produksi minyak di antaranya, beberapa Negara Asia dan Eropa, seperti, Pakistan, Vietnam dan Belanda.
Hal ini penting, agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam maupun luar Negri, di samping itu juga, mengekspor minyak sawit dapat meningkatkan pendapatan devisa Negara.
Kebijakan ekspor minyak olahan sawit dalam bentuk curah ke negara tujuan, adlah untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis industri, antara lain, sebagai salah satu bahan dasar industry makanan, deterjen, oleo chemical, beo solar dan kosmetik.
Fisal berharap, investasi yang dilakukan di Desa Sei Thaib, Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Terutama melalui berbagai kontribusi kegiatan pengembangan masyarakat, pembukaan lapangan kerja baru, dan program-program berkesinambungan lainnya yang dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Sejalan dengan empat pilar perusahaan, yakni, environment, community, education, sports ? yang selalu kami junjung tinggi dimanapun kami beroperasi, PT. GHN juga telah meluncurkan beberapa program social responsibility dan corporate responsibility yang bertujuan untuk meningkatkan taraf sosio ekonomi masyarakat.
Mendorong pembangunan pilar environment, perusahaan telah melaksanakan program penanaman seribu pohon di Gunung Ulin.
Sementara dalam hal pengembangan community, saat ini manajemen dalam proses membangun waduk Gunung Bahalang di Desa Gunung Sari, Pulaulaut Utara, yang diharapkan dapat menjadi solusi ketika terjadi krisis air bersih.
Terakhir, sejalan dengan pilar sport, perusahaan memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan, kompetisi olah raga yang digelar oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.
Manajemen menilai, hubungan baik yang terjalin antara masyarakat dengan perusahaan, adalah investasi positif yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Golden Hope Nusantara dalam operasionalnya, juga selalu memastikan terjaga nya kesenimbungan bisnis tanpa mengorbankan hak-hak serta kebutuhan generasi muda yang akan datang.
Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, mengemukakan, terkait investasi yang dilakukan oleh PT. Golden Hope Nusantara ini, Pemkab Kotabaru menyambut baik investasi yang dikucurkan oleh PT. GHN ini.
Hal ini membuktikan kepercayaan dari pihak swasta kepada Kotabaru, dan juga menunjukkan komitmrn PT. GHN untuk bersama-sama membangun daerah.
"Kedepan kami berharap, PT. GHN dalam rencana jangka panjangnya, mampu bersinergi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kotabaru pada khususnya, dan Kalimantan Selatan pada umumnya," kata bupati dengan didampingi Ketua DPRD Kotabaru H Alpidri Supian Noor, yang hadir pada ekspor perdana produksi PT.GHN.
Sementara itu, PT Golden Hope Nusantara dibangun di atas lahan sekitar 32 hektare sekitar enam kilo meter sebelah barat dari Ibukota Kabupaten Kotabaru.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono melakukan `groundbreaking` (peletakan batu pertama), dan meresmikan proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Banjarmasin 23 Oktober 2013 juga meresmikan sejumlah proyek di Kotabaru senilai Rp6,4 triliun.
Salah satu proyek yang diresmikan oleh SBY tersebut, adalah pembangunan pabrik minyak goreng (refinery) dan dermaga PT Golden Hope Nusantara di Desa Sungai Taib, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru, senilai Rp1,200 triliun.