EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri menilai, pasar telah menyesuaikan diri dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve(Fed), yang akan memulai pengurangan stimulus moneter (tapering off), pada Januari 2014.
"Tapering off kalau lihat market dari pagi sampai siang tadi, kelihatannya sudah price in, sudah di-internalize efeknya oleh pasar," ujar Chatib di kantornya, Kamis (19/12).
Keyakinan Chatib tak lepas dari tiga indikator utama yang dipantaunya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), imbal hasil (yield) surat utang pemerintah (goverment bond) dengan tenor 10 tahun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. IHSG pada perdagangan hari ini bertengger di posisi 4.228,04 atau menguat 0,76 persen, yield 8,42 persen dan rupiah Rp 12.200 per dolar AS atau melemah dibanding sebelumnya Rp 12.170 per dolar AS.
Meski begitu, Chatib mengaku belum mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari keputusan pengurangan stimulus menjadi 75 miliar dolar AS per bulan itu. Lebih lanjut, Chatib mengharapkan adanya perbaikan kinerja ekspor Indonesia ke AS seiring pemulihan kondisi perekonomian AS.