EKBIS.CO, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena harga memperoleh kembali sebagian besar dari penurunan tajam 3,4 persen sehari sebelumnya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 10,1 dolar AS, atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 1.203,7 dolar AS per ounce. Untuk selama minggu ini, harga emas ditutup 2,5 persen lebih rendah.
Menurut para analis pasar, wilayah di bawah 1.200 dolar AS adalah di mana pembelian investor dapat terlihat, terutama dari sektor perhiasan dan pengguna industri, yang menyediakan dukungan teknis untuk perdagangan emas pada hari ini.
Namun, masih ada potensi emas untuk pergi lebih rendah karena pasar memperkirakan pembatasan lebih lanjut tentang pelonggaran kuantitatif AS.
Goldman Sachs Group Inc. mengatakan penurunan emas belum berakhir karena emas menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981. Emas berjangka turun 3,4 persen pada Kamis (19/12) menjadi 1.193,6 dolar AS. Goldman Sachs mengatakan bahwa emas akan turun menjadi 1.050 dolar AS pada akhir tahun depan.
Federal Reserve AS pada 18 Desember mengumumkan pihaknya akan memotong pembelian aset bulanan menjadi 75 miliar dolar AS dari 85 miliar dolar AS. Harga emas berjangka telah kehilangan sekitar 28 persen untuk tahun ini pada penutupan Jumat, siap untuk kerugian tahunan pertama mereka dalam 13 tahun terakhir.
Perak untuk pengiriman Maret naik 26,7 sen, atau 1,39 persen, menjadi ditutup pada 19,453 dolar AS per ounce.