EKBIS.CO, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh di bawah 1.200 dolar AS per ounce pada Senin (23/12) atau Selasa (24/12) pagi waktu Indonesia. Hal ini juga didorong data ekonomi Amerika Serikat yang positif.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 6,7 dolar AS atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 1.197 dolar AS per ounce.
Data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Senin menunjukkan bahwa belanja konsumen naik 0,5 persen disesuaikan secara musiman pada November, laju tercepat sejak Juni, dan pendapatan pribadi naik 0,2 persen, menempatkan emas di bawah tekanan.
Sementara itu, laporan Xinhua menyebutkan, angka akhir indeks sentimen konsumen dari University of Michigan-Thomson Reuters untuk Desember mencapai 82,5, tingkat tertinggi sejak Juli.
Tahun 2013 merupakan tahun yang mengecewakan bagi emas, analis pasar mengatakan. Meskipun ada dukungan terus-menerus dari permintaan fisik, emas masih tampak "overvalued" (di bawah nilainya).
Societe Generale bahkan meramalkan bahwa peran "safe haven" emas berakhir, karena Federal Reserve AS pada pekan lalu mengatakan akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya.
Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 4 sen atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 19,413 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 4,8 dolar AS atau 0,36 persen menjadi ditutup pada 1.327,4 dolar AS per ounce.