EKBIS.CO, JAKARTA -- Di tengah bayang-bayang tapering off the Fed, nilai tukar rupiah diprediksi bakal menguat pada 2014. Sejumlah faktor mendukung penguatan rupiah atas dolar AS dan mata uang lainnya.
Pengamat ekonomi Anif Punto Utomo mengatakan, rupiah akan menguat dibanding posisi sekarang sekitar Rp 12.240, menhadi Rp 10.500-Rp 11.500 per dolar AS. Alasannya, kata Anif, pertama neraca perdagangan akan positif di mana ekspor sedikit meningkat dab impor turun sebagai efek dari kenaikan bea masuk barang mewah.
"Ekspor naik karena ekonomi global, terutama Amerika dan Cina, akan membaik sehingga ekspor ke kedua negara ini akan meningkat," kata Anif, Selasa (24/12).
Kedua, kata Anif, defisit transaksi perdagangan akan mengecil di bawah tiga persen dari PDB. Ketiga, lanjut Anif yang juga direktur Indostrategic Economic Intelligence itu, inflasi relatif terjaga di 4.5-5.5 persen "Keempat, debt service ratio atau rasio pembayaran pokok dan bunga utang luar negeri terhadap penerimaan ekspor akan menurun," tutur Anif.