EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom senior Jim O'Neill mempromosikan poros kekuatan terbaru dalam perekonomian dunia. Jika pada 2001 silam, O'Neill memperkenalkan BRIC (Brazil, Rusia, India dan Cina), pada awal tahun kuda kayu ini, mantan Kepala Ekonom Goldman Sachs Asset Management tersebut memperkenalkan MINT (Meksiko, Indonesia, Nigeria dan Turki).
Seperti dilansir BBC, Rabu (8/1), O'Neill memiliki sejumlah alasan untuk menggolongkan keempat negara tersebut ke dalam sebuah kelompok. Alasan-alasan itu meliputi kesamaan pada jumlah penduduk yang masif, bonus demografi dalam 20 tahun ke depan, posisi secara geografis yang strategis, produsen komoditi dan kesamaan-kesamaan lainnya.
O'Neill memperkirakan keempat negara lintas benua ini dapat menembus 10 negara dengan ekonomi terbesar atawa negara maju seperti Cina, Amerika Serikat dan Jepang, pada 30 tahun mendatang. Akan tetapi, sejumlah tantangan menghadang ketiganya untuk melompat menjadi negara maju seperti ketersediaan infrastruktur yang mumpuni hingga korupsi yang masih menggejala.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku diwawancara oleh O'Neill untuk menyelesaikan laporannya. Chatib mengaku bersyukur jika Indonesia dikategorikan bersama Meksiko, Nigeria dan Turki sebagai tunas-tunas negara maju. "Dari perkembangan terakhir, dia katakan BRIC sudah tidak relevan. Makanya new BRIC adalah MINT," ujar Chatib.
Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini menjelaskan, selain alasan-alasan yang dikemukakan O'Neill, potensi Indonesia tak lepas dari basis pasar yang besar, pertumbuhan ekonomi yang kuat serta posisi Indonesia sebagai kekuatan perekonomian di Asia, khususnya di Asia Tenggara.
Berdasarkan data World Economic Outlook dan Bloomberg, pertumbuhan ekonomi MINT per triwulan II 2013 tercatat Meksiko (tumbuh 1,5 persen), Indonesia (5,8 persen), Nigeria (6,39 persen) dan Turki (4,4 persen). Sementara berdasarkan data Bank Dunia dan Goldman Sachs, nilai PDB keempat negara 2012 masing-masing Meksiko 1,18 triliun dolar AS, Indonesia 0,88 triliun dolar AS, Nigeria 0,26 triliun dolar AS dan Turki 0,79 triliun dolar AS. Tiga posisi teratas ditempat oleh AS 16,24 triliun dolar AS, Cina 8,23 triliun dolar AS dan Jepang 5,96 triliun dolar AS.
Pada 2050, PDB MINT diestimasikan sebagai berikut: Meksiko 6,95 triliun dolar AS dan berada di posisi delapan dunia, Indonesia 6,04 triliun dolar AS (posisi 9), Nigeria 4,91 triliun dolar AS (posisi 13) dan Turki 4,45 triliun dolar AS (posisi 14). Perubahan terjadi di tiga posisi teratas yaitu Cina 52,62 triliun dolar AS, AS 34,58 triliun dolar AS dan India 24,98 triliun dolar AS.
Saat ditanya apa hambatan yang harus dituntaskan agar MINT bisa melangkah menjadi negara maju, Chatib mengaku berulang kali ditanyakan oleh O'Neill terkait perbaikan infrastruktur dalam negeri.