EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat menilai suku bunga acuan atau BI Rate bisa mulai diturunkan pada semester II-2014. Sementara untuk Rapat Dewan Gubernur (RDG) besok, pengamat menilai BI Rate masih ditahan di level 7,5 persen.
Ekonom dari Unika Atmajaya, Agustinus Prasetyantoko, mengatakan BI Rate sebaiknya tak perlu naik. "Kalau gejolak pasar, kurs dan pasar modal bisa dikendalikan, BI rate bisa bertahan 7,5 persen," ujar Agustinus, Rabu (8/1).
Ia pun memprediksi inflasi tidak akan tinggi sehingga tidak memicu BI untuk menaikan BI Rate. Agustinus mengatakan inflasi 2014 tidak akan lebih dari 5,5 persen. Angka tersebut masih berada dalam kisaran target inflasi BI sebesar 4,5±1 persen. Angka tersebut dapat tercapai jika harga pangan dikelola dan bahan bakar minyak (BBM) tidak naik.
Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) pun tidak akan berpengaruh signifikan terhadap inflasi asalkan pasokan gas elpiji 3 kg terjaga dan kenaikan harga gas 12 kg dipantau. "Inflasi di Indonesia lebih karena faktor pangan dan harga yg dikendalikan pemerintah," ujar dia.