EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada 2014 sebesar 16-18 persen, lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan kredit pada tahun sebelumnya yang berada di kisaran 22 persen.
"Kalau 2013 kita punya kredit pertumbuhannya di kisaran 22 persen, di 2014 itu di kisaran 16-18 persen sehingga memang untuk pertumbuhan kredit pada 2014 akan sedikit melambat dibandingkan tahun 2013," kata Direktur Finance & Strategy Mandiri Pahala N Mansury saat ditemui di sela-sela media briefing Wirausaha Muda Expo Mandiri 2014 di Jakarta, Senin (13/1).
Pahala menuturkan salah satu faktor yang menyebabkan pihaknya menurunkan target pertumbuhan kredit 2014 tersebut yakni tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang diperkirakan pada semester pertama 2014 masih akan cukup tinggi dan baru akan mengalami penyesuaian pada semester kedua 2014.
"Lalu kemudian juga beberapa kebijakan yang membuat penyaluran kredit kita agak sedikit lebih ketat dan lebih selektif dibandingkan tahun lalu, sehingga ini juga menyebabkan tingkat pertumbuhan kredit kita pada 2014 akan sedikit menurun," ujar Pahala.
Untuk 2014 sendiri, lanjut Pahala, pihaknya memprediksi penyaluran kredit ke sektor usaha mikro akan tetap menjadi yang paling tinggi diikuti dengan sektor usaha kecil dan menengah dengan tumbuh di atas 20 persen. "Sementara itu untuk korporasi sendiri akan ada di kisaran 12-15 persen," kata Pahala.
Terkait dengan kredit bermasalah (NPL), Pahala menilai sejauh ini belum ada peningkatan NPL seiring dengan meningkatnya BI rate yang dilakukan oleh Bank Indonesia. "Kalau NPL secara keseluruhan itu dibawah 1,7 persen (akhir 2013) dan sampai dengan sejauh ini kita belum melihat kenaikan NPL karena adanya kenaikan tingkat bunga," kata Pahala.