Kamis 16 Jan 2014 12:28 WIB

Alex Rangkul Perkebunan Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus

Red: Julkifli Marbun
Alex Noerdin
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Alex Noerdin

EKBIS.CO, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, minta kepada pengusaha perkebunan kelapa sawit di daerah itu untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api Api, Kabupaten Banyuasin.

Tanjung Api Api sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus sehingga peran serta pihak pekebunan sangat diharapkan, kata gubernur saat membuka seminar perkebunan dan pelantikan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia cabang Sumatera Selatan di Palembang, Kamis.

Pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Cabang Sumsel yang dilantik antara lain Rusdan Zaini Lubis sebagi ketua, Hary Hartanto (Sekretaris) dan Ulia A (Bendahara).

Ia juga mengatakan, apalagi potensi perkebunan kelapa sawit di Sumsel cukup besar sehingga partisipasi perkebunan menjadi andalan dalam pembangunan.

Bukan itu saja, kelapa sawit juga sebagai sektor komoditi andalan ekonomi Sumsel karena potensinya cukup besar. Sehubungan itu wajar bila partisipasi perkebunan kelapa sawit dalam pembangunan terutama pengembangan kawasan ekonomi khusus tersebut diharapkan.

Menurut dia, pengembangan kawas terpadu itu bisa saja melalui pembangunan hilirisasi karena itu cukup besar dalam menyerap tenaga kerja. Jadi peran serta perkebunan di daerah ini masih menjadi andalan Sumsel dalam pembangunan daerah, katanya.

Dalam kesempatan itu gubernur juga minta kepada perkebunan kelapa sawit untuk menjaga lingkungan dan mengutamakan pembangunan plasma.

Sementara Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia pusat JJ Bahoni mengatakan, memang sektor perkebuanan kelapa sawit masih menjadi andalan Indonesia dalam perekominan.

Hal ini karena devisa dari kelapa sawit lebih besar dari sektor lainnya yakni produksi CPO setiap panen berkisar 27,5 juta ton sehingga perkebunan tersebut harus terus dikembangkan, tambahnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement