Senin 20 Jan 2014 22:34 WIB

Saham PGN 'Rebound' Setelah Batal Dicaplok Pertamina

Red: Karta Raharja Ucu
Teknisi Pemeliharaan Fasilitas sedang melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada pipa distribusi gas di Stasiun Transmisi Bojonegara milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk di Bojonegara, Banten, Kamis (27/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Teknisi Pemeliharaan Fasilitas sedang melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada pipa distribusi gas di Stasiun Transmisi Bojonegara milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk di Bojonegara, Banten, Kamis (27/10). (Republika/Agung Supriyanto)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik serentetan penolakan rencana PT Pertamina mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN).

Pada perdagangan Senin (20/1), saham PGN menguat tujuh persen. Pada pembukaan perdagangan, harga saham PGN Rp 4.410 dan ditutup menguat pada Rp 4.695.

"Penolakan dari berbagai pemangku kepentingan atas rencana Pertamina mengakuisisi PGN, mengembalikan kepercayaan investor terhadap saham PGN," kata analis Panin Sekuritas, Fajar Indra seperti dikutip Bloomberg.

Rencana akuisisi tersebut ditentang berbagai pihak, seperti Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua DPR Marzuki Alie, serta Komisi VI DPR.

Marzuki juga menyatakan DPR bakal menolak rencana akuisisi tersebut. Sebab, menurut Marzuki rencana akuisisi itu terlalu gegabah dan cenderung mengesampingkan kepentingan nasional.

"DPR menolak rencana akuisisi Pertamina-PGN. Sangat tidak masuk akal dan aneh rencana yang begitu strategis dan melibatkan dua BUMN besar hanya diputuskan dalam beberapa minggu," kata Marzuki akhir pekan lalu.

Penolakan senada juga disampaikan Hatta. Ia menegaskan sejauh ini belum ada persetujuan dari pemerintah dalam akuisisi tersebut. “Pemegang saham akan bertanya. Jadi segala sesuatunya harus dipikirkan dengan cermat, enggak gebyah-uyah," kata Hatta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement