Jumat 24 Jan 2014 06:19 WIB

Peso Argentina Anjlok 11,1 Persen

Red: Julkifli Marbun
Supermarket di kota Buenos Aires, Argentina.
Foto: EPA/Javier Brusco
Supermarket di kota Buenos Aires, Argentina.

EKBIS.CO, BUENOS AIRES -- Peso Argentina jatuh 11,1 persen terhadap dolar AS pada Kamis (Jumat pagi WIB), penurun harian paling tajam sejak 2002, karena bank sentral tampak berhenti berusaha mempertahankan mata uang itu di tengah meningkatnya pelarian modal.

Peso jatuh menjadi 8,01 terhadap dolar AS dari 7,1, menyusul penurunan 3,2 persen pada Rabu.

Pelemahan itu mengambil depresiasi mata uang peso sejauh tahun ini menjadi hampir 19 persen, menciptakan tantangan lebih besar bagi pemerintah yang bergulat dengan penurunan cadangan devisa dan inflasi yang meningkat.

Bank Sentral Argentina berada di luar pasar lagi pada Kamis, setelah menghabiskan sekitar 120 juta dolar AS untuk mempertahankan mata uang pada Selasa.

Bank sentral telah secara ketat menegakkan nilai tukar resmi selama 10 tahun terakhir, tetapi peso telah terus meluncur turun sejak tahun lalu.

Sementara itu, cadangan devisa negara telah menurun drastis, anjlok dari 52 miliar dolar AS pada 2011 menjadi 29 miliar dolar AS sekarang.

Bank sentral telah mencoba untuk menghentikan pelarian modal dalam menghadapi melonjaknya inflasi, menurut perkiraan sektor swasta naik menjadi 28,4 persen pada tahun lalu.

"Apa yang kita lihat adalah perubahan dalam strategi yang bertujuan untuk secara dramatis mempercepat devaluasi, dalam lebih dari sebuah gaya 'kejutan' daripada secara bertahap," kata analis Abeceb.com Juan Pablo Rondero.

Pada Rabu, pemerintah mengumumkan kontrol yang lebih ketat pada belanja di luar negeri melalui internet untuk mencegah lebih banyak arus keluar dolar dari negara itu.

Dikatakan, warga Argentina hanya bisa melakukan dua pembelian dalam setahun bernilai tidak lebih dari 25 dolar AS setiap pembelian, jika tidak mereka akan dikenakan pajak pada tingkat 50 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement