Senin 27 Jan 2014 20:57 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Dunia Tidak Berdampak ke Indonesia

Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom senior Bank Standard Chartered Indonesia, Fauzi Ichsan mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksikan 3,5 persen pada 2014 tidak akan berdampak positif bagi Indonesia dalam jangka pendek.

"Meski pengaruh negatif dari perekonomian Turki dan Argentina terhadap perekonomian global kecil, kelanjutan kebijakan pengetatan stimulus keuangan Amerika Serikat akan berlangsung hingga akhir tahun, selain revolusi shale gas di AS," kata Ichsan dalam jumpa pers seminar 'Global Research Briefing 2014' di Jakarta, Senin (27/1).

Ichsan mengatakan pertumbuhan perekonomian AS yang diperkirakan mencapai 2,4 persen pada 2014 akan menyumbang 20 persen pertumbuhan ekonomi dunia. Tapi, hal itu tidak serta merta menaikkan harga sejumlah komoditas di dunia, terutama komoditas energi menyusul revolusi "shale gas".

"Karena revolusi shale gas itu, sulit untuk mengharapkan harga batu bara, kelapa sawit dan minyak bumi akan naik dalam 12 bulan hingga 18 bulan mendatang," katanya.

Sementara, lanjut Ichsan, 60 persen ekspor Indonesia berasal dari komoditas. Namun, Ichsan mengatakan kebijakan Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga acuan pada 7,5 persen mampu mencegah ekonomi Indonesia terpuruk sebagaimana terjadi di Turki dan Argentina.

"Ada lima negara di dunia yang memiliki defisit neraca transaksi berjalan yang besar yaitu India, Brazil, Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki," katanya.

Indonesia, Bazil dan India, menurut Ichsan, telah meningkatkan suku bunga acuan sehingga mampu mencegah pelarian modal secara masif dari negara-negara itu disamping menurunkan pertumbuhan ekonominya.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement