EKBIS.CO, JAKARTA -- Negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa membidik pasar sektor penerbangan ASEAN atau Asia Tenggara karena hubungan lalu lintas penerbangan antara dua kawasan itu setiap tahunnya semakin meningkat.
"Gambaran besarnya pasar penerbangan Uni Eropa-ASEAN adalah semakin pentingnya (kawasan, red) yang satu dengan lainnya. Sektor penerbangan adalah elemen penting bagi gambaran tersebut," kata Kordinator Senior Delegasi Uni Eropa untuk ASEAN, Andreas List, di Jakarta, Senin (10/2).
Menurut Andreas List, jumlah penumpang pasar penerbangan antara Uni Eropa dan ASEAN berlipat ganda dalam 15 tahun terakhir. Uni Eropa juga dilaporkan sebagai mitra dagang terbesar kedua bagi ASEAN setelah China.
Ia juga mengemukakan bahwa Uni Eropa dan ASEAN bakal menggelar KTT Penerbangan UE-ASEAN yang dijadwalkan berlangsung di Singapura, 11-12 Februari 2014. Tujuan dari KTT itu, ujar dia, adalah untuk meningkatkan kerja sama politik, teknis, dan industri antara ASEAN dan Uni Eropa di sektor penerbangan.
"Asia merupakan pasar penerbangan yang berkembang pesat dan Uni Eropa harus berinteraksi dengan benua ini secara aktif," ujarnya.
Menurut dia, Uni Eropa dan ASEAN masing-masing memiliki pasar yang terintegrasi secara regional sehingga menghasilkan efisiensi pasar dan manfaat ekonomi yang besar bagi para konsumen. Ia mengatakan, KTT itu juga merupakan peluang untuk mengkaji potensi kerja sama yang lebih erat antara kedua kawasan. "Termasuk kemungkinan dibentuknya perjanjian wilayah penerbangan tanpa batas," ucapnya.
KTT tersebut juga secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Komisi Eropa Siim Kals, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Laos Ommad Pholsena, Wakil Menteri Yunani urusan Infrastruktur dan Transportasi Michalis Papadopoulos, dan Menteri Singapura urusan Transportasi Lui Tuck Yew.
Sementara peserta KTT asal Eropa diperkirakan hampir mencapai 150 orang yang terdiri atas perwakilan penerbangan, bandara, industri dirgantara, sektor jasa, pemerintah-pemerintah Eropa dan semua badan-badan utama Eropa yang bergerak pada sektor penerbangan.