Senin 10 Feb 2014 17:31 WIB

Bank OCBC NISP Cetak Laba Rp 1,1 triliun

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Anjungan tunai mandiri (ATM) Bank OCBC NISP di Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Anjungan tunai mandiri (ATM) Bank OCBC NISP di Jakarta.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP, Tbk berhasil mencetak laba sebesar Rp 1,1 triliun pada 2013. Nilai tersebut meningkat 25 persen dari 2012 yang tercatat sebesar Rp 915 miliar.

Direktur Keuangan Bank OCBC NISP Hartati mengatakan kenaikan laba didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 22 persen menjadi Rp 3,1 triliun pada 2013. "Kenaikan NII sebesar 22 persen karena pertumbuhan kredit," ujar Hartati dalam Paparan Kinerja 2013, Senin (10/2).

Penyaluran kredit tumbuh 21 persen dari Rp 53 triliun menjadi Rp 64 triliun. Dari keseluruhan kredit yang disalurkan, 41 persen untuk kredit modal kerja, 39 persen untuk kredit investasi dan 20 persen untuk kredit konsumer. Pertumbuhan kredit dapat diimbangi oleh kehati-hatian, seperti yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang sebesar 0,7 persen gross.

Rasio-rasio keuangan lain menunjukan perkembangan positif. Rasio kecukupan modal (CAR) tumbuh 19,3 persen, Net Interest Margin (NIM) 4,1 persen, Return on Equity (ROE) 11,9 persen dan Return on Asset (ROA) 1,8 persen. Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi 92,5 persen.

Sementara itu, pertumbuhan kredit pada 2014 diperkirakan tumbuh 15-20 persen. "Sektornya kami terus cermati. Namun segmen transportasi, consumer goods dan tekstil masih bagus," ujar Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja.

Bank OCBC NISP menargetkan NPL pada 2014 dapat ditekan pada 0,1-0,2 persen. Untuk mencapai hal tersebut, perseroan menekankan pada langkah antisipatif, seperti melakukan stress test pada nasabah. Parwati mengatakan, dengan melakukan stress test, pihaknya dapat melihat masalah apa yang paling berdampak pada suatu nasabah. "Kalau sudah jadi masalah, kita sembuhkan lebih sulit," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement