Selasa 11 Feb 2014 09:04 WIB

Mesir Luncurkan Paket Stimulus 4,87 Miliar Dolar AS

Red: Nidia Zuraya
Demonstran di Mesir
Foto: ROL
Demonstran di Mesir

EKBIS.CO, KAIRO -- Pemerintah sementara Mesir mengatakan pada Senin (10/2) bahwa pihaknya akan menyuntikkan 33,9 miliar pound Mesir (sekitar 4,87 miliar dolar AS) untuk meningkatkan perekonomian yang kesulitan sebagai paket stimulus kedua sejak Agustus tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataannya, Menteri Keuangan Ahmed Galal mengakui bahwa sebagian besar keuangan itu berasal dari bantuan Uni Emirat Arab (UAE) pada paruh kedua 2013. Menurutnya, lebih dari dua pertiga dari paket itu akan digunakan dalam sejumlah proyek investasi Mesir-UAE dan pengembangan kawasan koridor Terusan Suez.

"Sisa paket akan dialokasikan untuk proyek-proyek berdimensi sosial, seperti menerapkan undang-undang upah minimum, meningkatkan upah guru dan mengembangkan struktur keuangan sejumlah otoritas termasuk Radio dan Television Union yang dikelola negara," papar Galal.

Negara-negara Teluk Arab, terutama Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Kuwait, mendukung Mesir dengan 11 miliar dolar AS dalam enam bulan, termasuk hibah dan utang, sejak mantan Presiden Mesir Mohammed Morsi diturunkan oleh militer pada Juli tahun lalu.

Ekonomi Mesir telah hancur karena tiga tahun gejolak. Pemerintah sementara mengatakan utang luar negeri telah mencapai 45,8 miliar dolar AS pada akhir 2013, sementara para ekonom memperkirakan utang melebihi 52 miliar dolar AS berdasarkan pernyataan resmi terpisah dari Bank Sentral Mesir dan menteri terkait.

Perekonomian negara yang sakit juga tercermin dalam defisit anggaran lebih dari 12,8 miliar dolar AS dan cadangan devisa menurun dari 36 miliar dolar AS pada Januari 2011 menjadi 17,1 miliar dolar AS pada Januari 2014. Penurunan ini menunjukkan bahwa negara itu kehilangan sekitar 19 miliar dolar AS dari cadangan devisanya selama lebih tiga tahun terakhir.

sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement