EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak menguat sebesar tiga poin ke posisi Rp12.173 dibanding sebelumnya Rp12.176 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa serangkain data ekonomi Indonesia yang telah dirilis dalam satu pekan terakhir seperti surplus neraca perdagangan, kenaikan cadangan devisa, dan produk domestik bruto (PDB) yang meningkat cukup berhasil meredakan kekhawatiran pelaku pasar.
"Pelaku pasar menilai kondisi ekonomi Indonesia kondusif. Sentimen itu masih menjadi faktor positif bagi rupiah," kata dia.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan nilai tukar rupiah bersifat sementara waktu, investor masih khawatir dengan potensi berlanjutnya kebijakan pengurangan stimulus keuangan (tapering off) bank sentral AS (the Fed).
"Menjelang pidato Gubernur the Fed yang baru yakni Janet Yellen nanti malam, investor cenderung 'wait and see'," katanya.
Ia menambahkan investor juga bersikap waspada menjelang pertemuan Bank Indonesia pada Kamis (13/2) mendatang terkait suku bunga acuan (BI rate).
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (11/2), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp12.174 dibanding sebelumnya (10/2) di posisi Rp12.166 per dolar AS.