EKBIS.CO, BEIJING -- Ekspor Cina sepanjang Januari 2014 melampaui estimasi sementara impor mengalami akselerasi. Pertumbuhan ekspor menjadi sinyal bagi negara ekonomi terbesar ini kehilangan momentum di tengah upaya menjinakkan kredit.
Pengiriman ke luar negeri naik 10,6 persen per Januari 2014 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Administrasi Umum Bea Cukai menyatakan impor tumbuh 10 persen dan membuat negara tersebut surplus 31,9 miliar dolar AS. Nilai ini merupakan yang terbesar sejak Januari 2009.
Kuatnya permintaan global dan domestik mendorong pertumbuhan ekspor dan impor Cina. Pemerintah berusaha untuk menyeimbangkan kredit dan 'bank bayangan' dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil.
"Kami memproyeksikan ekspor masih dalam tren perbaikan," ujar Ekonom Royal Bank of Scotland Group di Hong Kong, Louis Kuijs, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (12/2).
Perbandingan ekspor dengan tahun lalu terdistorsi karena adanya isu faktur palsu yang menyamarkan aliran modal pada 2013 dan karena adanya libur panjang menyambut imlek. Besarnya selisih data perdagangan bilateral antara Cina dan Hong Kong memacu spekulasi bahwa data ekspor Cina palsu.