EKBIS.CO, PADANG -- Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menargetkan Indonesia menjadi negara maju. "Kita memiliki bonus demografi yang bisa mendukung itu," kata Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo di Padang, Senin (17/2).
Salah satu bonus demografi yang bisa dimanfaatkan adalah penduduk dengan usia produktif. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi. Hingga 2010 lalu jumlah penduduk Indonesia tercatat 238 juta jiwa. Jumlah ini diprediksi akan meningkat menjadi 271 juta jiwa pada 2020 mendatang.
Lukita memaparkan Indonesia saat ini berada dalam masa keemasan. Jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari yang tidak. Prosentase usia produktif juga meningkat tiap tahunnya. Hingga 2010 mencapai 66,5 persen dari total jumlah penduduk. Pada 2020 mendatang diperkirakan mencapai 67,7 persen.
Upaya untuk mendorong penduduk usia produktif bisa dengan memaksimalkan teknologi. Tidak ada negara yang bisa maju dengan cepat tanpa ditunjang teknologi. Pembekalan dengan memotivasi jiwa wirausaha sejak dini juga bisa menjadi salah satu strategi. Agar ke depannya bisa menciptakan lapangan kerja baru.
Saat ini Indonesia berada dalam posisi negara dengan berpendapatan menengah. Hingga 2013 lalu, PBD per kapita mencapai 4 ribu dolar AS. Angka kemiskinan mencapai 11,47 persen. Dengan RPJMN 2015-2019 target PBD per kapita diharapkan bisa mecapai 7 ribu dolar AS atau 6 sampai 8 persen per tahun. "Ini memang bukan hal mudah tetapi Indonesia bisa," kata Lukita.
Pemerataan pembangunan juga bisa menjadi langkah membangun pusat bisnis di daerah. Saat ini Indonesia berada pada ranking 120 dunia dalam posisi bisnis. Peluang ini bisa dimanfaatkan untuk menggandeng investor asing terutama dalam mengembangkan potensi daerah.