EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Sebagai pendatang baru di dunia perbankan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bank Syariah Bukopin (BSB) gencar melakukan sosialisasi program dan produk ke masyarakat. Namun bank yang baru beroperasi Oktober 2013 ini mentargetkan pembiayaan sebesar Rp 90 miliar pada 2014 ini. Jumlah ini lebih besar 30 persen dari dana pihak ketiga (DPK) yang ditargetkan terkumpul di 2014 ini.
Pimpinan Cabang BSB Yogyakarta Donni Riyangga mengatakan, pihaknya mentargetkan bisa mengumpulkan DPK sebesar Rp 60 miliar dari masyarakat DIY di 2014 ini. "Meski di Yogyakarta sudah banyak bank, namun masyarakat Yogya cukup wellcome terhadap bank baru. Jadi kita optimis target terpenuhi dengan baik," katanya di sela-sela iB (Islamic Banking) Vaganza di atrium Malioboro Mall Yogyakarta, Kamis (20/2).
iB Vaganza digelar oleh Otoriitas Jasa Keuangan (OJK) selama empat hari (20-23 Februari). Hingga pertengahan Februari 2014 ini BSB Yogyakarta kata Donni, sudah mengumpulkan DPK sebanyak Rp 15 miliar dan pembiayaan sebesar Rp 5 miliar. Pembiayaan yang dilakukan BSB fokus di tujuh sektor antara lain pendidikan, kesehatan, perdagangan, lembaga keuangan mikro, konstruksi.
Meski hanya memiliki satu kantor cabang utama di Yogyakarta, namun BSB tetap melayani nasabahnya di lima titik kantor cabang Bank Bukopin Konvensional, dan 12 cabang pembantu serta 12 kantor kas di DIY. "Kami tidak melakukan pembukaan kantor BSB secara individu, tetapi layanan kami bisa diakses di Bank Bukopin Konvensional," katanya.