EKBIS.CO, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup pada tingkat tertinggi sejak 30 Oktober pada Senin (24/2) atau Selasa (25/2) pagi WIB, karena data ekonomi lebih lemah. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 14,4 dolar AS, atau 1,09 persen, menjadi menetap di 1.338 dolar AS per ounce.
Pada Senin (24/2), indeks untuk sektor jasa AS dilaporkan mencapai 52,7 pada Februari yang merupakan tingkat terendah dalam empat bulan terakhir. Sementara badan statistik resmi Uni Eropa, Eurostat, mengatakan bahwa harga konsumen di 18 negara yang menggunakan euro turun 1,1 persen pada Januari dibandingkan posisi Desember 2013.
"Kekacauan di Ukraina, meningkatnya permintaan dari Cina dan India serta masalah geopolitik di Venezuela dan Mesir juga mendukung harga emas," kata analis pasar.
Namun, faktor-faktor jangka panjang yang meredam emas masih ada. Presiden Federal Reserve Bank Dallas Richard Fisher menyerukan untuk memotong besaran pembelian obligasi bulanan bank sentral sebesar 10 miliar dolar AS per pertemuan.
Para pemimpin keuangan global yang menghadiri KTT Kelompok 20 (G20) yang ditutup akhir pekan ini mengatakan mereka akan berupaya meningkatkan pertumbuhan dunia dengan lebih dari dua triliun dolar AS dalam beberapa tahun ke depan di bawah strategi yang dibuat oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Perak untuk pengiriman Maret naik 26,9 sen, atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada 22,051 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 13,5 dolar AS, atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 1.441,4 dolar AS per ounce.