EKBIS.CO, Toyota Bangun Pabrik Mesin Passenger Car
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan pemancangan tiang pertama (ground breaking) pembangunan pabrik mesin kedua di Indonesia. Pabrik mesin yang menyerap investasi Rp 2,3 triliun ini akan memproduksi mesin mobil berpenumpang (passenger car).
Mesin yang akan diproduksi adalah mesin berbahan baku alumunium. Passenger car Toyota di Indonesia memang menjadi primadona mobil bagi masyarakat Indonesia. Dengan pabrik baru ini, Toyota menegaskan fokusnya untuk ikut memajukan industri otomotif Nasional. Sebab, praktis pabrik baru ini akan meningkatkan kandungan lokal mobil berpenumpang Toyota.
Saat ini, kandungan lokal mobil Toyota sekitar 60 persen. Nantinya, saat pabrik baru ini beroperasi 2016, kandungan lokal passenger car akan mencapai 80 persen.
Menurut Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andhang Tjahyono mengatakan pembangunan pabrik baru ini akan berdampak pada pembangunan pabrik lokal baru pemasok komponen. Saat ini lokal manufakturing suplier Toyota mencapai 25 unit, dan akan menjadi 40 unit kalau pabrik mesin ini beroperasi.
Artinya akan bertambah 15 suplier baru. Dari setiap suplier, rencananya akan membangun 9 pabrik baru.
Selain itu, ekspor Toyota Indonesia akan meningkat menjadi 50 persen ke negara Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika. "Pabrik ini berkonsep Indonesia, yaitu Simple, Manual, Indonesian, Creativ, Local, Eco (Smile) sebab untuk Indonesia," kata Warih.
Pembangunan pabrik baru ini menjadi pemenuhan janji Toyota untuk investasi Rp 13 triliun di Indonesia. Pabrik mesin passenger car Toyota ini dibangun di atas lahan seluas 150 hektare. Tahap awal pembangunan pabrik akan menghabiskan lahan seluas 20 hektare.
Ditargetkan, pabrik baru mesin khusus alumunium ini akan beroperasi 2016 nanti. Dengan beroperasinya pabrik mesin baru ini, tenaga kerja baru yang dapat diserap oleh TMMIN bertambah 1100 tenaga terdidik.
Presiden Komisaris Toyota Astra Motor (TAM), Hiroyuki Fukui mengatakan total investasi Toyota di Indonesia sudah mencapai sekitar Rp 11 triliun. Angka ini diperoleh dari realosasi investasi yang sudah mencapai 90 persen dari total Rp 13 triliun yang akan ditanamkan di Indonesia.
Toyota belum akan menambah jumlah investasinya di Indonesia. Sebab, penambahan investasi akan mengikuti kondisi pasar di Indonesia sendiri. Menurut Fukui, investasi akan ditambah kalau pembelian di Indonesia terus bertambah.
Meskipun ada kemungkinan Indonesia akan menjadi basis produksi Toyota. Sebab, tahun 2017 nanti, pabrik Toyota di Australia akan ditutup. "Dampaknya ke Indonesia belum tampak, karena masih ada waktu sampai 2017 nanti," kata Fukui di Karawang.