Senin 03 Mar 2014 13:43 WIB

Kredit Cinta Rakyat Macet

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Joko Sadewo
Kredit (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Kredit (ilustrasi)

EKBIS.CO,   BANDUNG -- Program kredit cinta rakyat (KCR), menjadi program andalan untuk Pemprov Jabar membantu usaha menengah kecil menengah (UMKM). Namun, jumlah kredit macet program  yang disalurkan PT Jamkrida bekerja sama dengan Bank Jabar Banten (BJB) cukup tinggi.

Hal itu, terlihat di hampir setiap kabupaten/kota di Jabar jumlah kredit macet KCRnya rata-rata relatif tinggi. "Seperti di Kota Bogor yang NPL (non-performing loans)-nya mencapai 12 persen," ujar Ketua Komisi C DPRD Jabar, Diah Nurwitasari, kepada wartawan, Senin (3/3).

Meski tidak menyebut angka pastinya, menurut  Diah, berdasarkan laporan yang diterimanya saat rapat kerja Komisi C DPRD Jabar dengan sejumlah BUMD, salah satunya PT Jamkrida, Rabu (26/2), secara umum kredit macet terjadi akibat gagal usaha yang dialami debitor. "Tapi ada juga yang peminjamnya kabur," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, dewan berharap agar PT Jamkrida dan BJB melakukan terobosan baru untuk meminimalisir terjadinya kredit macet. Karena, bagaimana pun penyaluran kredit berbunga rendah itu sangat diperlukan masyarakat. "Cari kebijakan yang tidak menyalahi peraturan undang-undang yang ada. Yang penting keberpihakan ke masyarakat tetap dilakukan, tapi kasus-kasus macetnya pengembalian bisa dicegah," katanya.

Kendati begitu, menurut Diah terdapat sejumlah keberhasilan dalam pelaksanaan program KCR tersebut. Menurutnya, jumlah kredit yang disalurkan PT Jamkrida sepanjang 2013 mencapai Rp 251 miliar. Padahal, sepanjang tahun itu penyertaan modal yang diberikan kepada PT Jamkrida hanya Rp 235 miliar.

"Namun karena sudah bergulir, ada yang sudah dikembalikan, jadi jumlah penyaluran kreditnya mencapai Rp 251 miliar," katanya.

Diah menjelaskan, jumlah debitor yang memeroleh program KCR sepanjang 2013 kemarin mencapai sekitar 8.000 yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jabar. Berkat program itu pula, mampu terserap sekitar 17.800 tenaga kerja. "Jadi secara umum sudah terlaksana dengan baik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement