EKBIS.CO, MEDAN -- Nilai ekspor Sumatera Utara pada Januari 2014 turun 15.03 persen menjadi 720,114 juta dolar dibandingkan periode sama 2013 sebesar 847,453 juta dolar AS, kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPSS) Sumut, Bismark Saor Pardamean di Medan, Senin.
Selain dampak harga jual komoditas yang masih rendah, penurunan devisa diakibatkan menurunnya volume ekspor. Volume ekspor pada Januari 2014 tinggal 649.421 ton dari 815.308 ton setahun lalu.
Meski ekspor turun, tapi neraca perdagangan Sumut masih surplus karena impor hanya 437 660 juta dolar AS, katanya.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan, penurunan devisa Sumut pada Januari memang sudah bisa dipastikan karena nilai ekspor dari karet turun tajam dampak harga jual yang melemah.
Selain minyak sawit mentah atau CPO, karet termasuk komoditas utama penyumbang ekspor Sumut. Kalau devisa dari karet apalagi CPO turun, sudah pasti nilai ekspor Sumut melemah, katanya.
Menurut dia, turunnya harga jual dan permintaan berbagai komoditas masih disebabkan oleh masih dirasakannya dampak krisis global.