EKBIS.CO, JAKARTA--Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi menguat 73 poin menjadi Rp11.359 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.432 per dolar AS.
Pengamat Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan kembali naik pada Februari 2014 mendorong mata uang rupiah melanjutkan apresiasi.
"Pada periode Januari, cadangan devisa Indonesia mencapai 100,651 miliar dolar AS," katanya.
Ia menambahkan minat pelaku pasar masih tinggi terhadap mata uang berisiko, termasuk rupiah. Apalagi, fundamental ekonomi Indonesia masih mengarah ke perbaikan.
"Aliran dana asing masih masuk ke dalam negeri sehingga ruang penguatan mata uang domestik masih berpotensi terbuka karena pelaku pasar yakin imbal hasil di pasar uang rupiah akan tinggi," ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia (BI) yang melakukan perjanjian "Bilateral Currency Swap Arrangement" (BCSA) RI-Korea Selatan itu diperkirakan juga dapat memperkuat rupiah.
Rully mengatakan nilai tukar dolar AS juga kembail diperdagangkan melemah terhadap mayoritas mata uang dunia lantaran para investor terus menerus melepas posisi "save haven" seiring meredanya ketegangan politik di negara Ukraina.