EKBIS.CO, BOGOR - Indonesia masuk 10 besar penghasil minyak atsiri di dunia, dengan menempati posisi keenam dan tujuh sebagai produsen minyak nilam, cengkih, kayu putih, sereh wangi, kayu manis, dan akar wangi.
“Indonesia peringkat keenam dan tujuh produsen atsiri di dunia, 40 persen jenis atsiri diproduksi di negara kita,” kata Dr Meika Syahban Rusli MSc, dosen Institut Pertanian Bogor yang juga Ketua Dewan Atsiri Indonesia (DAI) dalam jumpa wartawan di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3).
Meika menjelaskan, minyak atsiri disebut juga minyak essensial, minyak terbang (volatill) atau minyak eteris merupakan komoditas bahan alami yang diperoleh dari tumbuhan, baik berasal dari daun, bunga, kulit kayu, biji-bijian, akar, dan bahkan bagian bunga tertentu yang memiliki rasa dan aroma yang khas.
Lebih dari 150 jenis minyak atsiri yang ada di dunia, setindaknya terdapat 50 jenis yang bisa diproduksi di Indonesia. “Kegunaannya sangat beragam, seperti pemberi cita rasa dan aroma pada makanan dan minuman, komponen utama produk parfum, kosmetik, termasuk untuk pewangi produk perawatan diri dan produk kebersihan rumah tangga, sabun, deterjen, bahan farmasi, serta aromaterapi,” ujar Meika.
Meika menyebutkan, hingga saat ini minyak atsiri dari alam masih sangat dibutuhkan meskipun beberapa senyawanya mulai dibuat secara sintetis. Eksportir memperkirakan nilai ekspor atsiri Indonesia 2011 adalah 230-250 juga dolar AS dengan tujuan utama, yakni AS Uni Eropa, India, Cina, dan negara di Asia Pasifik lainnya.
“Tiga produk utama, yakni nilam, cengkih, dan pala mengambil bagian 75 persen dari nilai total ekspor. Sementara produk lainnya banyak digunakan untuk keperluan domestik,” ujarnya. n antara ed: irwan kelana
Informasi dan berita lain selengkapnya bisa dibaca di Republika, terimakasih.