Senin 10 Mar 2014 18:10 WIB

Elnusa Anggarkan Capex Rp1,2 Triliun

Red: Julkifli Marbun
PT Elnusa Tbk
Foto: kppt.kebumenkab.go.id
PT Elnusa Tbk

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Elnusa Tbk (ELSA) menganggarkan dana belanja modal atau "capital expenditure" (Capex) tahun 2014 sebesar Rp1,2 triliun untuk pengembangan dan ekspansi bisnis perusahaan.

Vice President of Corporate Finance Elnusa, Nurkholis di Jakarta, Senin mengatakan sebagian besar dana capex akan digunakan untuk fokus bisnis utamanya yakni "Drilling & Oilfield Services" (DOS).

"Meski memasuki tahun politik, namun perseroan tidak khawatir akan menggangu potensi bisnis yang ada, perseroan tetap yakin DOS akan naik signifikan," ujar dia.

Ia menambahkan dana capex itu juga akan digunakan untuk ekspansi bisnis salah satunya akuisisi perusahaan pengolahan biodiesel.

"Nilai akuisisi sekitar 10-15 juta dolar AS, sedang di uji kelayakan," ucapnya.

Pada tahun 2014 ini, lanjut dia, perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp5 triliun atau meningkat dibanding realisasi pendapatan tahun 2013 senilai Rp4,1 triliun.

"Pada tahun 2013 pendapatan usaha menurun 14 persen, yang disebabkan beberapa kendala bisnis seismik serta dikuranginya porsi pendapatan dari bisnis yang memiliki marjin rendah," kata dia.

Secara bertahap, ia mengatakan bahwa perseroan akan mengurangi porsi bisnis yang memiliki marjin rendah (downstream) serta melakukan divestasi anak usaha atau aset tidak bernilai tambah.

"Tujuan itu agar perseroan dapat meningkatkan performa dengan hanya fokus pada bisnis inti," kata dia.

Sementara itu, lanjut dia, perseroan berhasil membukukan laba bersih meningkat sebesar 86 persen menjadi Rp238 miliar pada 2013 dibanding tahun 2012 sebesar Rp127,920 miliar.

Corporate Secretary Elnusa Fajriah Usman menambahkan perseroan sudah melakukan divestasi terhadap beberapa unit usaha atau aset-aset yang tidak produktif.

"Kami sudah melakukan divestasi PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) dan PT Elnusa CGG veritas Seismik hasil patungan dengan perusahaan asal perancis," kata dia.

Ia memaparkan bahwa divestasi dilakukan karena perusahaan itu tidak masuk dalam bisnis inti perusahaan dan kontribusinya tidak terlalu besar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement