Kamis 13 Mar 2014 12:33 WIB

Dolar Datar Menjelang Data Cina

Red: Julkifli Marbun
Dolar AS
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Dolar AS

EKBIS.CO, BEIJING -- Dolar datar di perdagangan Asia pada Kamis, karena investor menunggu rilis indikator ekonomi utama Cina , sementara euro menguat terhadap greenback setelah menguat di New York di tengah membaiknya data zona euro.

Pada perdagangan Tokyo Kamis siang, dolar dibeli 102,73 yen dari 102,75 yen di New York pada Rabu. "Secara teknis, nilai tukar 102,50 yen merupakan hal yang penting," kata Osao Iizuka, kepala perdagangan faluta asing pada Sumitomo Mitsui Trust and Banking .

"Jika dukungan tersebut dilanggar oleh berita negatif dari Cina, pasangan mungkin jatuh di bawah angka 102 yen, " katanya kepada Dow Jones Newswires.

Euro dibeli 1,3906 dolar dibandingkan dengan 1,3905 dolar di New York , di mana pada satu titik menyentuh 1,3915 dolar - level tertinggi 17 bulan . Mata uang tunggal juga diambil 142,81 yen dari 142,85 yen di perdagangan AS .

Dealer menyambut baik angka yang menunjukkan produksi industri di 18 negara zona euro turun 0,2 persen pada Januari, menyusul penurunan tajam dari 0,4 persen pada Desember ketika beranggotakan 17 negara. Namun, tren yang mendasari muncul konsisten dengan pemulihan ekonomi yang sangat sederhana di blok tersebut.

Dibandingkan dengan Januari 2013, output naik 2,1 persen .

Mata tertuju pada rilis data penting Cina di Beijing pada Kamis ini setelah angka perdagangan yang lebih lemah dari perkiraan pada akhir pekan memicu kekhawatiran baru tentang kekuatan ekonomi nomor dua dunia.

Angka tersebut mengirim pasar global jatuh dan yen, yang dianggap sebagai investasi yang aman di masa ketidakpastian, menguat.Yen juga didukung Kamis oleh angka yang menunjukkan pesanan mesin inti Jepang melonjak 13,4 persen pada Januari dibanding bulan sebelumnya kebalikan dari penurunan yang terjadi pada Desember.

Pesanan mesin yang diawasi ketat sebagai indikator modal investasi perusahaan. Angka-angka optimis menunjukkan perusahaan dapat meningkatkan investasi di masa depan, meskipun kenaikan pajak penjualan pada April banyak yang mengkhawatirkan akan menghambat suatu pemulihan ekonomi.

Investor telah mengamati aset yang lebih aman seperti yen di tengah ketidakpastian atas krisis Ukraina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement