Jumat 21 Mar 2014 04:37 WIB

AKR Land Incar MICE Melalui Grand Kawuna

Red: Julkifli Marbun
Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA -- AKR Land pengembang properti asal Indonesia mengincar pendapatan dari MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang sering diselenggarakan di Kota Manado, Sulawesi Utara, melalui proyek mereka Grand Kawanua International City.

"Pertumbuhan Kota Manado sangat pesat seiring dengan seringnya penyelenggaraan berbagai kegiatan MICE internasional menjadi peluang bagi kami," kata Managing Director AKR Land Development Widijanto di Jakarta, Kamis.

Mengutip hasil survei Bank Indonesia, Manado diproyeksikan menjadi kota yang memiliki kenaikan indeks harga properti hunian tertinggi di luar Pulau Jawa sebesar 25 persen pada triwulan pertama 2014.

Menurut dia, kenaikan dipicu, antara lain karena naiknya biaya produksi, harga bahan bangunan, harga bahan bakar minyak, serta upah pekerja.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara secara umum mencapai sekitar 7,45 persen pada tahun 2013, kata dia, memberikan dampak positif pada gerak ekonomi Kota Manado.

Jumlah penduduk Sulut yang mencapai sekitar 2,3 juta jiwa berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

Seiring dengan hal tersebut, lanjut dia, masyarakat Manado dan Sulut tentunya juga memerlukan hunian yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Untuk itu, kebutuhan terhadap hunian meningkat tajam.

Selain itu, juga ditetapkannya Manado dan secara umum Sulawesi Utara sebagai tujuan wisata unggulan serta memberikan pengaruh besar terhadap percepatan pertumbuhan tersebut.

Terpilihnya Manado sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Ocean Conference pada tahun 2009 memberikan kontribusi signifikan terhadap pergerakan ekonomi yang makin cepat.

Ditambah lagi, masuknya MP3EI, yakni Bandar Udara Internasional Sam Ratulangie diperluas, infrastruktur ditingkatkan, kemampuan pasok listrik ditambah dengan adanya PLTA Lahendong, juga dibentuknya kawasan ekonomi khusus (KEK) di Bitung, serta meningkatnya hasil pertambangan emas dan tembaga.

Ia menegaskan bahwa semua sektor itu memberikan kontribusi positif untuk perekonomian daerah ini.

"Kami berkomitmen untuk terus berperan aktif membangun perekonomian Manado khususnya dan Sulut pada umumnya melalui keberadaan Grand Kawanua International City, kota mandiri pertama di kawasan Indonesia Timur," kata Widijanto.

Sejak awal pembangunan, GKIC sudah menjadi lokomotif properti di Sulawesi Utara sekaligus di bidang industri hospitality, termasuk kegiatan MICE.

"Di kawasan seluas 180 hektare ini, kami menyediakan perumahan berbagai tipe sesuai dengan permintaan pasar, dilengkapi dengan pusat bisnis, yaitu kawasan komersial Grand Kawanua City Walk, Novotel Manado Convention Center, lapangan golf 18 holes, Wedding Chapel, akan dilanjutkan dengan pembangunan sekolah dan rumah sakit.

"Kami menyiapkan Grand Kawanua International City sebagai tempat tinggal dan tempat berinvestasi dengan taraf internasional yang nyaman, aman dan profesional, pada akhirnya memberikan kualitas hidup lebih baik bagi masyarakat," ujar dia.

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Manado, kata dia, meningkat 27,83 persen (dari produk domestik bruto regional). Hal ini juga didukung oleh kegiatan ekonomi yang terus bergerak positif di kawasan terpadu Grand Kawanua International City.

Pengembang, kata dia, juga membangun pusat penelitian kelautan internasional (Coral Triangle Initiative Center) yang didedikasikan bagi negara sehingga sektor perikanan pun diharapkan mengalami peningkatan signifikan.

GKIC juga mendukung North Sulawesi Tourism Board (NSTB), lembaga yang dibentuk bersama antara Pemprov Sulut dan swasta untuk meningkatkan pariwisata dan MICE di Manado dan Sulut sebagai salah satu komitmennya.

Sulut dan Manado yang menjadi tujuan wisata unggulan nasional dan MICE, didukung pemerintah pusat menyelenggarakan sekitar 300 pertemuan nasional dan 30 pertemuan internasional setiap tahun, ujar Widijanto yang juga lulusan University of Texas.

Widijanto juga pernah terlibat aktif dengan pengembang properti terkemuka, seperti Duta Anggada Realty, Salim Group, Mulia Group dengan karya, antara lain Bapindo Plaza, Pavilion Park, Bandung Indah Plaza, Great River Plaza, dan Wisma Mulia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement