EKBIS.CO, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup di posisi terendah dalam enam minggu terakhir pada Rabu (26/3) atau Kamis (27/3) pagi WIB. Penurunan harga ini karena dolar AS menguat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun delapan dolar AS atau 0,61 persen menjadi menetap di 1.303,4 dolar AS per ounce. Namun, kejatuhan harga emas pada Rabu (26/3) bersifat terbatas karena logam mulia mendapat dukungan permintaan fisik yang kuat dari Cina.
Data menunjukkan bahwa impor bersih emas Cina dari Hong Kong SAR mencapai 112,3 ton pada Februari, tingkat tertinggi sejak Oktober dan hampir dua kali impor pada bulan yang sama tahun lalu. Bahkan, dalam upaya untuk memenuhi permintaan emas yang tinggi di pasar Cina, pemerintah Cina pada Januari memberikan lebih banyak izin kepada bank-bank untuk mengimpor emas.
Kebijakan pelonggaran moneter dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) juga mendukung harga emas, meskipun mereka menekan euro dan mendorong dolar AS pada awalnya. Emas bertahan di atas 1.300 dolar AS pada Rabu (26/3) dan belum jatuh di bawah tanda 1.300 dolar AS sejak 13 Februari.
Dari perspektif jangka panjang dan pertimbangan potensi dolar AS akan menguat, analis pasar memperkirakan harga rata-rata emas pada sekitar 1.256 dolar AS per ounce untuk tahun ini, turun hampir 11 persen dari 2013. Meskipun demikian, menurut mereka, harga emas akan terus membaik.
Sementara harga perak untuk pengiriman Mei kehilangan 19,9 sen atau satu persen menjadi ditutup pada 19,78 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 14,4 dolar AS atau 1,01 persen menjadi ditutup pada 1.406,5 dolar AS per ounce.