EKBIS.CO, MEDAN -- Volume ekspor karet Sumatera Utara pada Januari hingga Februari 2014 masih bertumbuh walau hanya 1,2 persen dari periode sama tahun lalu.
"Pada Januari-Februari 2014, ekspor karet dari anggota Gapkindo (Gabungan Perusahaan Ekspor Karet Indonesia) Sumut sebanyak 86.643 ton, sedangkan periode sama 2013 tercatat 85.594 ton," kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Minggu.
Meski ada kenaikan ekspor sebanyak 1.049 ton, tapi itu belum bisa menunjukkan indikasi adanya lonjakan permintaan pada tahun ini.
Alasan dia, karena pengiriman atau ekspor karet pada bulan Januari dan Februari masih merupakan pemenuhan kontrak tahun 2013.
"Meski demikian, dengan adanya kenaikan ekspor itu cukup menggembirakan, mengingat tahun 2013 pertumbuhannya kecil dan terjadi di saat harga juga masih rendah," katanya.
Volume ekspor karet eksportir anggota Gapkindo Sumut pada 2013 naik 3,64 persen menjadi 509.125.992 kilogram (kg).
Harga jual di bursa Singapura pada tanggal 27 Maret untuk pengapalan April masih 1,868 dolar AS per kg sehingga harga bahan olah karet di pabrikan berkisar Rp16.671-Rp19.671 per kg.
Petani karet di Labuhanbatu, K SIregar, menyebutkan permintaan karet dari pedagang trennya menurun di saat petani juga memilih tidak menderes getah.
Harga getah yang Rp6ribuan per kg tidak menguntungkan, ujarnya.