EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan menjajaki bisnis di sektor pembangkit listrik sebagai bagian dari strategi mengkompensasi melemahnya harga jual batu bara dunia. "Kami sedang mempelajari proyek yang sesuai dan bermanfaat bagi pemegang saham kami," ujar Direktur Keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Edward Manurung di Jakarta, Rabu (2/4).
Ia mengatakan bahwa hasil produksi dari pembangkit tenaga listrik itu nantinya akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perseroan juga membuka diri bila ada perusahaan lain yang ingin bekerjasama dalam mengembangkan bisnis power plant.
Ia mengaku bahwa saat ini perseroan telah memiliki satu buah pembangkit listrik berkapasitas 2x7 megawatt (MW) di area pertambangan salah satu entitas usahanya, PT Indominco Mandiri. Nantinya, perseroan akan membangun lagi satu unit pembangkit listrik di Indonesia untuk menjadi sumber pendapatan baru bagi perseroan.
"Pembangkit listrik yang sudah ada itu hanya digunakan untuk mendukung operasional tambang Indominco," kata Edward. Ia mengemukakan bahwa perusahaan induk ITMG yakni perusahaan asal Thailand Banpu Public Company Limited juga memiliki keahlian di bidang power plant.
Sementara itu, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Indo Tambangraya Megah Tbk disepakati untuk membagikan dividen sebesar 195 juta dolar AS atau sekitar 85 persen dari laba bersih tahun buku 2013 senilai 230 juta dolar AS. "Dividen yang dibagikan setara dengan Rp 1.989 per lembar saham yang akan dibagikan pada 14 Mei 2014 mendatang," ujar Edward.
Ia mengatakan bahwa sepanjang tahun 2013, perseroan mengalami penurunan laba bersih sebesar 47 persen menjadi 230 juta dolar AS dari 432 juta dolar AS pada 2012 disebabkan harga jual rata-rata batu bara yang tertekan.