EKBIS.CO, TOKYO -- Investasi perusahaan Jepang di Asia Tenggara melonjak hampir tiga kali lipat dari dana yang ditanam di Cina. Kenaikan investasi ini menyusul buruknya hubungan Beijing dan Tokyo sejak 2012 dan kenaikan upah buruh di Cina.
Japan External Trade Organization (JETRO) menyatakan sepanjang 2013, perusahaan Jepang berinvestasi 2,33 triliun yen atau setara 22,8 miliar dolar AS di Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Sementara itu, hanya 887 miliar yen yang diinvestasikan di Cina.
Investasi mengganda di Asia Tenggara dan turun 18 persen di Cina sejak 2012. JETRO menyatakan, investasi di Cina dinilai perusahaan mulai tidak menarik dan rencana ekspansi ke negeri tersebut turun 55 persen.
"Ekonomi dan situasi politik Cina menunjukkan sejumlah risiko," ujar Chairman JETRO Hiroyuki Ishige, seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/4).
Penurunan investasi Jepang di Cina dimulai pada 2012 ketika keduanya berseteru soal pulau tak berpenghuni di Laut Cina Selatan. Selain itu, kenaikan upah di Cina juga memberikan dampak pada perusahaan yang berusaha melakukan efisiensi dan memaksimalkan laba.
Survei JETRO menunjukkan, upah Cina telah melebihi Thailand. Sementara, upah buruh Indonesia dan Filipina tiga kali lebih rendah dibandingkan Cina. Ini memberi daya tarik tersendiri bagi Jepang untuk berinvestasi di negara-negara Asia Tenggara.