EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Permata, Tbk (PermataBank) mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 367 miliar. Laba tumbuh 3 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 356 miliar.
Direktur Keuangan PermataBank Sandeep Jain mengatakan, Perseroan dapat meningkatkan kinerja operasional di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan. Laba operasional sebelum pencadangan sebesar Rp 618 miliar, tumbuh 11 persen. "Didorong oleh pertumbuhan yang baik pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dengan tetap mempertahankan kontrol yang kuat pada biaya operasional," ujar Sandeep, Kamis (19/4).
Pendapatan bunga bersih tumbuh 7 persen menjadi Rp 1,284 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit. Sementara pendapatan berbasis biaya naik 11 persen menjadi Rp 372 miliar karena perbaikan kinerja pada pendapatan berbasis biaya terkait e-Channel, trade finance dan Investment Services.
Penyaluran kredit, termasuk pembiayaan Syariah, tumbuh 20 persen menjadi Rp 121,1 triliun pada akhir Maret 2014. Kredit tumbuh di hampir seluruh segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat di bisnis UKM dan kredit pada segmen korporasi dan pasar menengah.
Penyaluran kredit dibarengi dengan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (NPL) Gross dan Net membaik masing-masing menjadi 1 persen dan 0,3 persen pada 31 Maret 2014 dari 1,3 persen dan 0,4 persen pada tahun sebelumnya.
PermataBank juga mencatat basis pendanaan yang terus tumbuh. Dana Pihak Ketiga (DPK), termasuk pendanaan Syariah, meningkat 16 persen menjadi Rp 129,2 triliun.
Marjin Bunga Bersih (NIM) mengalami pengetatan pada kuartal pertama 2014 karena spread antara tingkat suku bunga pinjaman dan pendanaan menyempit selama 12 bulan terakhir, mencerminkan kenaikan tingkat suku bunga secara umum dan kompetisi yang kuat untuk pendanaan.