EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana mengatakan lingkungan global akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia pada 2015, terutama setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Integrasi ASEAN ini di satu pihak akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi perekonomian nasional, tapi di lain pihak juga menuntut daya saing yang lebih tinggi," katanya dalam acara Musrenbangnas di Jakarta, Rabu (30/4).
Armida menambahkan selain itu tekanan eksternal bagi perekonomian nasional akan berasal dari Amerika Serikat (AS), Eropa maupun negara industri maju lainnya yang masih menyumbang kontribusi besar dalam perekonomian global. "Asia diperkirakan tetap menjadi kawasan dinamis dengan motor penggerak perekonomian Tiongkok dan negara-negara industri di Asia lainnya, baik sebagai negara tujuan ekspor maupun sebagai kawasan yang menarik bagi penanaman modal jangka panjang dan jangka pendek," ujarnya.
Untuk itu, menurut Armida, ada beberapa perkembangan global yang perlu dicermati pada 2015 yaitu krisis di kawasan Eropa yang belum sepenuhnya pulih sehingga dikhawatirkan belum mampu meningkatkan permintaan dunia dan menyulitkan ekspor Indonesia.
Kemudian, harga komoditas dunia yang masih melanjutkan tren penurunan ataupun flat, dan adanya indikasi berakhirnya era super cycle yang akan mempengaruhi ekspor serta investasi Indonesia dan rencana berakhirnya stimulus moneter di AS sampai akhir tahun 2014.
"Perkembangan global tersebut termasuk kemungkinan akan diberlakukannya kebijakan uang ketat di AS dan juga negara maju lainnya yang akan mendorong naiknya biaya untuk mengakses modal internasional," ujarnya.