EKBIS.CO, JAKARTA -- BI mengaku optimistis defisit transaksi berjalan Indonesia bisa ditekan di bawah tiga persen PDB pada 2014 ini. Keyakinan itu muncul setelah neraca perdagangan mengalami tren positif pada Maret 2014 ini.
Deputi Direktur Komunikasi BI Hestu Wibowo mengatakan ke depan, neraca perdagangan diharapkan terus memberikan kontribusi positif sejalan dengan pemulihan perekonomian global. "Perbaikan neraca perdagangan hanya tertahan oleh naiknya defisit neraca perdagangan migas," kata Hestu dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (2/5).
Defisit neraca perdagangan migas naik dari 0,73 miliar dolar AS pada Februari 2014 menjadi 1,37 miliar dolar AS pada Maret 2014. Perkembangan ini terutama dipengaruhi impor migas yang meningkat 15,8 persen (bulan ke bulan/mtm), baik karena kenaikan impor minyak mentah maupun hasil minyak masing-masing sebesar 33,2 persen (mtm) dan 15,0 persen (mtm) pada Maret 2014.
Ekspor migas Maret 2014 turun 3,2 persen (mtm) dipengaruhi penurunan ekspor gas sebesar 11,6 persen (mtm). Untuk neraca perdagangan pada Maret 2014, sesuai dengan publikasi BPS, kembali mencatat surplus sehingga akan berkontribusi positif terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan ke level yang lebih sehat.
Neraca perdagangan pada Maret 2014 mencatat surplus sebesar 0,68 miliar dolar AS, setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus sebesar 0,84 miliar dolar AS. Secara total, neraca perdagangan triwulan I 2014 mengalami surplus sebesar 1,07 miliar dolar AS.