EKBIS.CO, JAKARTA -- Maskapai penerbangan nasional berbiaya murah Citilink berhasil menunjukkan kinerja yang meningkat selama kuartal pertama 2014. Padahal, industri penerbangan berbiaya murah (LCC) sedang menghadapi berbagai tantangan mulai mulai dari bencana alam, fluktuasi harga bahan bakar, nilai tukar rupiah, hingga kendala infrastruktur lainnya.
Presiden & CEO Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan meskipun masih merugi, dibanding periode yang sama tahun lalu, terlihat kinerja Citilink memperlihatkan perubahan yang signifikan. "Indikator-indikator selama kuartal pertama tahun ini menunjukkan peningkatan positif di segala aspek baik operasional maupun finansial, meski di tengah kondisi industri penerbangan yang pada umumnya melemah," kata dia dalam keterangan tertulinya di Jakarta, Kamis (8/5).
Arif mengatakan, kinerja positif ini merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan Citilink. Hal ini merupakan sinyal yang baik agar bisa terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan prinsip simple, on time, convenience yang merupakan komitmen Citilink. Anak perusahaan Garuda Indonesia ini tercatat menerbangkan sedikitnya 1,6 juta penumpang selama periode Januari - Maret 2014 yang tergolong low-season.
Jumlah penumpang itu meningkat 32,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Citilink juga mencatatkan tingkat isian penumpang (seat load factor) sebesar 76 persen, naik dibanding sebelumnya yang mencapai 74,1 persen.
Indikator positif lain adalah kemampuan Citilink mengatasi dampak depresiasi mata uang rupiah yang tecermin dari naiknya pendapatan penjualan tiket Citilink sebesar 35,3 persen yaitu dari 53,1 juta dolar AS menjadi 71,9 juta dolar AS. Pencapaian ini sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang Citilink yang ditargetkan pada tahun ini bisa menekan kerugian atau break event, dan tahun depan mulai menuai keuntungan.
Citilink merupakan maskapan penyedia jasa penerbangan berbiaya murah (LCC). Maskapai pelat merah ini melayani penerbangan dengan sistem dari kota ke kota menggunakan model usaha pesawat berbiaya murah.
Berbasis di Jakarta dan Surabaya, hingga April 2014 Citilink melayani 140 frekuensi penerbangan harian dari Jakarta dan Surabaya ke berbagai kota tujuan, yakni Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta, Medan, dan Palembang. Berikutnya adalah Padang, Ujung Pandang, Pekanbaru, Lombok, Bengkulu, Jambi, Semarang, Malang, Kupang, Pangkal Pinang, Tanjung Pandan, dan Bandung.