Selasa 20 May 2014 10:55 WIB

Survei: Permintaan Mobil Ramah Lingkungan Melesat

Red: Nidia Zuraya
Mobil ramah lingkungan dari Mitsubishi, MEV, dalam pameran LA Motor Show
Foto: Antara
Mobil ramah lingkungan dari Mitsubishi, MEV, dalam pameran LA Motor Show

EKBIS.CO, JAKARTA -- Survei yang diselenggarakan Ipsos Business Consulting menyebutkan permintaan terhadap mobil ramah lingkungan di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat pesat. "Kemajuan teknologi dan pembangunan pada akhirnya berpengaruh terhadap perkembangan mobil pintar generasi terbaru, sehingga akhirnya akan mendorong produsen mobil untuk terus berinovasi," kata Domy Halim, Country Manager Ipsos Business Consulting Indonesia di Jakarta, Selasa (20/5).

Domy mengatakan pendorong pertumbuhan industri otomotif global saat ini adalah pasar mobil di negara berkembang. "Setelah krisis keuangan global menimpa, pasar mobil di negara berkembang mampu menyalip tajam pasar produk di negara negara maju dalam penjualan kendaraan secara keseluruhan, dan diperkirakan untuk menguasai dua - pertiga dari penjualan global tahun depan," ujarnya.

Investasi Langsung Asing di sektor otomotif Indonesia, misalnya, telah meningkat sebesar 114 persen per tahun antara 2010 dan 2013. Hal ini sejalan target dari masyarakat ekonomi Asean (Asean Economic Community) pada 2015.

Permintaan konsumen untuk mobil ramah lingkungan di pasar berkembang ini terus tumbuh. Untuk menjawab permintaan konsumen tersebut, industri manufaktur sedang mengembangkan proses produksi baru yang lebih efisien untuk mendapat profit yang lebih besar, dipacu oleh dorongan pemerintahan Cina dan beberapa negara Asean lainnya.

Trend ini juga terjadi di Indonesia di mana inisiatif pemerintah terhadap kehadiran Low Cost Green Car (LCGC) telah mendorong peluncuran produk-produk terbaru seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Suzuki Karimun R dan Honda Brio Satya. Contoh dukungan pemerintah Indonesia ini adalah pembebasan pajak penjualan barang mewah untuk LCGC dengan kapasitas maksimum 1.200 cc yang juga dapat menempuh 20 kilometer per liter.

Sejak peluncuran pertama pada September 2013, model mobil LCGC telah mampu menjual 10.000 hingga 15.000 rata-rata per bulan. Skema serupa telah dilakukan oleh pemerintah Thailand sebelumnya di tahun 2010. Makin maraknya persaingan di segment LCGC diprediksi akan berimbas pada harga yang lebih murah bagi konsumen dan juga akan berdampak pada produsen suku cadang otomotif.

sumber : a
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement