EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis mampu mencapai target perolehan laba di akhir tahun sebesar Rp 2 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut. Salah satunya adalah dengan memperbaiki rasio kredit bermasalah (NPL). "Di akhir 2014 kami perbaiki kualitas NPL menjadi tiga persen," kata Maryono, Rabu (21/5).
Untuk mendukung hal tersebut, BTN selama beberapa bulan ke depan akan melakukan berbagai langkah seperti penjualan langsung, melakukan lelang dan take over. Langkah ini tetap mengacu pada tata kelola yang baik untuk mencegah kondisi sebaliknya.
Selain menjaga NPL, BTN juga akan mendorong peningkatan likuiditas. Maryono mengakui, saat ini likuiditas perbankan cukup ketat. Namun, BTN mencatat masih memiliki secondary reserve yang melampaui himbauan regulator, yaitu senilai Rp 2 triliun.
Ketatnya likuiditas ditandai dengan tingginya loan to deposit ratio (LDR), yaitu 100 persen. Masuknya dana melalui DPK diharapkan bisa menurunkan tingkat LDR di akhir tahun menjadi 85 persen.
Perseroan juga akan meningkatkan fee based income. Tahun ini, fee based income ditargetkan tumbuh 45 persen. Pertumbuhan ini diperoleh dari beberapa langkah, yaitu penerbitan jaminan bank kepada pengembang dan melakukan sekuritisasi.
BTN akan kembali melakukan sekuritisasi dengan nilai Rp 1-2 triliun. "Kapan dilakukan akan bergantung pada kondisi pasar," kata Maryono.
Dengan langkah-langkah tersebut, perseroan mengharapkan dapat mempercepat pertumbuhan laba. Hingga kuartal I 2014, BTN membukukan laba senilai Rp 341 miliar atau hanya tumbuh dua persen.