EKBIS.CO, SEMARANG -- Manajer Humas dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY Supriyono mengatakan masyarakat masih kesulitan mendapatkan pulsa listrik prabayar atau 'token'. Ini karena adanya sejumlah bank yang belum menyiapkan layanan token atau pelayanan pascabayar.
"Sejauh ini yang sudah siap baru kantor pos, BNI, dan BRI. Untuk yang lain saat ini sedang mempersiapkan," jelasnya di Semarang, Kamis (22/5).
Menurutnya, semua pembayaran tidak lagi melalui PLN, melainkan bank. Di Jateng-DIY, ada 30 bank yang ditunjuk untuk melayani pembelian pulsa listrik mau pun pembayaran listrik pascabayar.
Ke-30 bank tersebut nantinya akan melaksanakan aplikasi tunggal. Sehingga mereka harus segera memasang perangkat lunak di setiap downline atau penjual bawahan di antaranya Indomaret dan Alfamart.
Sebelumnya, pembelian token listrik yang dilakukan di toko penjualan atau agen diindikasi terjadi kecurangan. Sehingga mengakibatkan kerugian yang dialami pelanggan.
Kerugian tersebut yaitu adanya tambahan biaya administrasi mulai dari Rp 2.000 bahkan ada yang lebih. Menurutnya kondisi tersebut tidak disadari oleh setiap pelanggan.
"Karena itu PLN pun melakukan single aplikasi atau aplikasi tunggal yang artinya penjualan token listrik ini tidak semudah ditransaksikan melalui HP, namun harus lewat bank yang sudah ditentukan," paparnya.
Ia berharap setelah 30 bank yang ditunjuk sudah mengaplikasikan pelayanan bagi pelanggan PLN segala macam kendala tidak lagi terjadi.
Saat itu total pelanggan PLN di Jateng-DIY mencapai 9,5 juta pelanggan. Sekitar 1,3 juta di antaranya sebagai pelanggan prabayar. "Harapan kami 50 persen dari total pelanggan kami nantinya adalah pelanggan prabayar," jelasnya.