EKBIS.CO, MAKASSAR -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, pertumbuhan produksi susu nasional baru sekitar 2-3 persen per tahun, sementara pertumbuhan kebutuhan susu nasional mencapai enam persen per tahun.
"Hal inilah yang menyebabkan kita masih mengimpor bahan susu dari luar negeri untuk menutupi kekurangan itu," kata Menteri Suswono pada peringatah Hari Susu Nusantara yang dipusatkan di Makassar, Ahad (1/6).
Berdasarkan data diketahui nilai impor susu sapi 2013 tercatat 904 juta dolar AS atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang masih 460 juta dolar AS. Terjadinya peningkatan impor itu, menurut Mentan, karena tingkat kebutuhan konsumsi juga semakin tinggi. Meskinpun secara nasional rata-rata konsumsi susu baru sekitar 12 liter per kapita per tahun atau di bawah rata-rata standar dunia yakni 13 liter per kapita per tahun.
"Untuk menggenjot produksi susu nasional, Mentan dan jajarannya melakukan sejumlah program di antaranya pembinaan peternak dan pengelola produk susu," katanya. Selain itu, mendatangkan bibit betina produktif dari luar negeri. Khusus target produksi susu periode 2014 ditetapkan sebanyak 1,2 juta ton.
Produksi susu nasional diakui, masih didominasi di Jawa sekitar 98 persen yang disumbang oleh Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sementara produksi susu di KTI, lanjut dia, Sulsel tercatat yang tertinggi dengan sentra produksi di Kabupaten Sinjai, Enrekang, Bulukumba, Tana Toraja dan Bantaeng.
"Hanya saja di daerah ini, produksi susu yang ditawarkan ke masyarakat masih produk olahan, belum susu segar, karena belum ada pabrik pengolahan," katanya.