EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Maybank mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 6,3 persen menjadi 1,60 miliar ringgit Malaysia pada kuartal I-2014. Kenaikan laba didukung oleh peningkatan kinerja pada bisnis consumer dan internasional.
Chairman Maybank Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor mengatakan, dalam menghadapi kelanjutan ketidakpastian ekonomi global, kinerja kuartal pertama relatif cukup baik bagi Grup. "Dampak ketidakpastian ekonomi global dapat diredam dengan bisnis yang terdiversifikasi dengan baik di skala regional serta jaringan konsumer yang kuat, yang memungkinkan kami melanjutkan pertumbuhan secara stabil pada kuartal pertama," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Senin (2/6).
Untuk mengurangi tekanan pada bisnis perbankan korporasi terutama pada dua home market utama, Malaysia dan Indonesia akibat iklim operasional yang kurang kondusif, Maybank menguatkan Community Financial Services (CFS) Grup. CFS Grup mencatatkan kenaikan laba bersih sebelum pajak (PBT) sebesar 14,9 persen menjadi 954,2 juta ringgit sementara operasional Internasional mencatat PBT naik 6,7 persen menjadi 703,2 juta ringgit dibandingkan tahun lalu.
Maybank membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 2,4 persen secara tahunan (yoy). Hal ini didukung pertumbuhan kredit sebesar 13,9 persen yoy dipimpin oleh pembiayaan syariah yang tumbuh 36,8 persen. Kredit pada operasional Internasional menunjukkan kenaikan yang lebih kuat sebesar 15,3 persen, sedangkan operasional Malaysia mencatat penurunan tipis sebesar 0,7 persen.
Ia mengatakan, penurunan disebabkan beberapa perusahaan memindahkan sumber pendanaan dari pasar domestik ke internasional, berdasarkan kebutuhan perusahaan terkait serta untuk meningkatkan opsi pricing yang lebih kompetitif. Di antara yang melakukan pemindahan adalah unit offshore banking Grup, Maybank International Labuan Ltd dimana porsi kredit dalam jumlah signifikan.
Maybank menjaga rasio Loan to Deposit (LDR) pada tingkat 91 persen pada kuartal pertama. Simpanan Grup meningkat 11,3 persen secara tahunan menjadi 395,7 miliar ringgit. Simpanan di pasar Internasional tumbuh 2,3 persen memitigasi penurunan 1,5 persen yang tercatat di pasar Malaysia. "Sebagian karena non-individu memilih untuk mendanai aktivitas perusahaan sendiri serta substitusi untuk yield kelas aset yang lebih tinggi," ujarnya.