EKBIS.CO, PEKANBARU--Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Riau mengancamkan akan meninggalkan maskapai plat merah Garuda Indonesia karena perusahaan penerbangan itu sedang membangun jaringan penjualan tiket maskapai tersebut hingga ke daerah.
"Ketika Garuda tidak lagi ramah dan memiliki itikad yang tidak baik dalam melakukan kerjasama dengan travel agen, maka perusahaan biro perjalan punya cara sendiri untuk meninggalkan mereka," tegas Ketua Asita Riau Ibnu Mas'ud di Pekanbaru, Senin.
Menurutnya, dalam beberapa bulan terakhir perusahaan penerbangan yang berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut terlihat mulai meninggalkan travel agen, terutama para anggota Asita di Indonesia.
Garuda mulai membangun jaringan khusus untuk penjualan tiket maskapai tersebut pada rute domestik maupun rute internasional dan sedang mengalami tren terutama di kantor perusahaan penerbangan itu yang berada di daerah.
Sementara dampaknya sekarang load factor atau tingkat isian penumpang Garuda yang berada di daerah terutama di Riau khususnya Kota Pekanbaru, jauh menurun atau menjadi tidak penuh terutama untuk rute domestik.
"Travel agen merasa diabaikan sama Garuda. Kalau Garuda tidak merubah sikapnya terhadap travel agen terutama para anggota Asita belasan ribu perusahaan, sedangkan Riau sekitar 186 perusahaan, maka kami akan mengalihkan penumpang dengan harga jauh lebih murah," katanya.
PT Mandiri Tour and Travel Budi yang berada di Pekanbaru dan tercatat sebagai anggota Asita Riau mengaku, dalam sebulan terakhir perusahaan biro perjalan tersebut tidak menjual tiket pesawat Garuda baik rute domestik maupun internasional.
"Yang lebih sering kami jual itu tiket Lion untuk rute Pekanbaru-Jakarta karena lebih murah, sementara untuk Lebaran tahun ini tiket Mandala khusus rute Pekanbaru-Jogjakarta. Tapi Mandala mulai besok sudah tutup," katanya.
Seperti diketahui, untuk saat ini Garuda Indonesia hanya memiliki satu rute penerbangan domestik yakni Pekanbaru-Jakarta sebanyak enam kali penerbangan pergi pulang setiap hari.
Sementara untuk beberapa rute domestik yang dilayani maskapai penerbangan tersebut seperti Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Batam dan Pekanbaru-Padang masing-masing satu kali pergi pulang setiap hari sudah ditutup pada awal 2014