EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai impor Indonesia pada Mei 2014 mencapai 14,76 miliar dolar AS. Nilai itu turun 9,23 persen bila dibandingkan dengan impor April 2014.
Bila dibandingkan secara year on year, impor Mei 2014 turun 11,43 persen. Impor tertinggi masih didominasi oleh nonminyak dan gas (migas), yaitu sebesar 11,05 miliar dolar AS. Sementara, impor migas hanya 3,71 miliar dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, impor nonmigas mengalami penurunan yang cukup besar. Yaitu 12,5 persen dibandingkan April 2014. Di sisi lain, impor migas mengalami peningkatan sebesar 0,38 persen dibandingkan April.
"Peningkatan impor migas dipicu oleh naiknya nilai impor minyak mentah, yaitu sebesar 228,8 juta dolar AS," kata Suryamin, Selasa (1/7).
Nilai impor nonmigas terbesar pada Mei 2014 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai 2,05 miliar dolar AS. Nilai ini turun 12,69 persen bila dibandingkan April 2014.
Negara pemasok impor nonmigas terbesar selama Mei 2014 adalah Cina dengan pangsa pasar 22,68 persen. Kemudian Jepang sebesar 11,36 persen dan Singapura 7,51 persen. Impor nonmigas dari negara anggota Asean tercatat sebesar 22,09 persen dari total impor. Sementara, impor dari Eropa hanya 9,49 persen.
Di sisi lain, ekspor nasional pada Mei 2014 mengalami peningkatan 3,73 persen menjadi 14,83 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas mendominasi dengan nilai 12,45 miliar dolar AS.
Ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 6,95 persen bila dibandingkan dengan April 2014. Namun bila dibandingkan dengan Mei 2013, nilainya turun 5,74 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas Mei 2014 terhadap April 2014 terjadi pada lemak dan minyak hewan sebesar 817,1 juta dolar AS. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar 64,9 juta dolar AS.
Ekspor terbesar dilakukan ke Cina, yaitu senilai 1,44 miliar dolar AS. Negara tujuan ekspor terbesar kedua adalah Amerika Serikat dengan nilai 1,29 miliar dolar AS dan Jepang 1,16 miliar dolar AS. Kontribusi ketiga negara itu terhadap total ekspor mencapai 31,28 persen.