Rabu 09 Jul 2014 09:00 WIB

Dolar Melemah Jelang Pertemuan FED

Red: Taufik Rachman
Dolar AS
Foto: Republika/Prayogi
Dolar AS

EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs dolar AS turun sedikit terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menunggu risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve yang dirilis Rabu.

Investor akan memperhatikan risalah pertemuan kebijakan terbaru Fed dan mencoba menemukan lebih banyak petunjuk tentang kapan Fed akan mulai menaikkan suku bunganya dan analis percaya dolar tidak mungkin meningkat lebih lanjut tanpa sinyal kenaikan suku bunga pada 2015 dari Fed.

Greenback telah hampir mengupas keuntungannya dari minggu lalu setelah laporan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan pekerjaan lebih banyak dari yang diperkirakan pada Juni, meningkatkan spekulasi bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan.

Tetapi, Ketua Fed Janet Yellen pada pekan lalu mengatakan bahwa ia tidak perlu menaikkan suku bunga untuk meningkatkan stabilitas keuangan.

Angka penggajian pekerja non pertanian AS meningkat sebesar 288.000 pada Juni, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pekan lalu. Data baru itu jauh lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom. Tingkat pengangguran secara tak terduga menurun dari 6,3 persen menjadi 6,1 persen pada Juni, departemen menambahkan.

Alcoa yang merilis laporan laba kuartalan setelah bel penutupan pada Selasa, dipandang oleh banyak orang sebagai awal musim laba baru. Investor juga akan mengawasi musim laporan laba tersebut.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3612 dolar dari 1,3607 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,7130 dolar dari 1,7131 dolar. Dolar Australia merosot menjadi 0,9399 dolar dari 0,9372 dolar.

Dolar dibeli 101,54 yen Jepang, lebih rendah dari 101,86 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,8929 franc Swiss dari 0,8932 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,0676 dolar Kanada dari 1,0675 dolar Kanada.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement