Rabu 23 Jul 2014 19:03 WIB

Ekonom: Kabinet Jokowi Harus Naikkan Harga BBM

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Presiden RI terpilih Joko Widodo mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/7).  (Republika/ Yasin Habibi)
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Presiden RI terpilih Joko Widodo mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/7). (Republika/ Yasin Habibi)

EKBIS.CO, JAKARTA --- Hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) mentapkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pasangan presiden-wakil presiden terpilih. Pasangan ini diharapkan mau berkomunikasi dengan pemerintahan saat ini untuk menyusun kebijakan ekonomi.

Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan melihat dalam 12 hingga 18 pekan ke depan, kabinet Jokowi hanya akan melakukan konsolidasi perekonomian. Kabinet baru harus memprioritaskan efisiensi APBN, menurunkan defisit neraca berjalan, dan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Idealnya BBM naik Agustus atau September (2014), agar beban BBM ke kabinet Jokowi tidak berat," katanya ditemui di Hotel JW Marriot, Rabu (23/7).

Pemerintahan Jokowi dikatakan menargetkan penghapusan BBM dalam empat tahun ke depan. Kenaikan harga BBM yang layak sekitar 35 persen hingga 40 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement