EKBIS.CO, JAKARTA -- Selama 37 tahun eksistensinya membangun ekonomi bangsa, pasar modal Indonesia memiliki kinerja yang terus membaik. Pasar modal Indonesia saat ini berada di urutan ketiga di antara negara-negara Asia.
Kinerja yang baik ini tercermin dari kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini. "Sampai 13 Agustus, IHSG sudah naik 19,34 persen menjadi 5.168,269," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida dalam konferensi pers memperingati 37 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/8).
Indonesia hanya kalah dari indeks Thailand yang sampai 13 Agustus 2014 tumbuh 25,49 persen dan indeks India yang telah menguat 24,02 persen. Namun, pasar modal nasional berhasil mengalahkan pasar padat investor seperti indeks Shenzen, Kospi, dan Strait Times Indeks. Ketiga indeks ini tidak mampu tumbuh lebih dari 12 persen.
Kenaikan IHSG juga mendorong peningkatan nilai kapitalisasi pasar. Per 12 Agustus 2014, kapitalisasi pasar modal Indonesia tumbuh 24,8 persen menjadi 410,38 miliar dolar AS.
Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana juga menunjukkan penguatan, yaitu sebesar 8,97 persen. Sejak Januari hingga pertengahan Agustus, NAB reksa dana mencapai Rp 238,78 triliun.
Seluruh indikator tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal nasional. OJK akan terus melakukan pengawasan dan perbaikan di regulasi untuk menjaga tren penguatan pasar modal nasional.