EKBIS.CO, PALEMBANG -- Uang NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) resmi beredar di Sumatra Selatan (Sumsel) pada Ahad (17/8). Peredaran uang NKRI tersebut ditandai dengan perkenalan dan penyerahan uang pecahan Rp 100.000 dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VII Mirmansyah kepada Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Griya Agung, Palembang.
Perkenalan uang NKRI yang dilakukan sebelum upacara HUT RI tersebut, selain diserahkan kepada Gubernur Alex Noerdin juga diberikan kepada Wakil Gubernur Ishak Mekki, Ketua DPRD Sumse Wasista Bambang Utoyo, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Bambang Budi Waluyo dan Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution.
Kepala Perwakilan BI Mirmansyah menjelaskan, dengan beredarnya uang NKRI, uang yang lama masih berlaku hingga batas waktu yang akan ditetapkan kemudian. Menurut dia, uang kertas Rp 100.000 yang baru ini sekilas tidak ada beda dengan uang kertas pecahanyang lama
"Ciri yang menonjol adalah penambahan tulisan NKRI. Perbedaannya, dikenali dari frasa 'Negara Kesatuan Republik Indonesia' pada bagian muka dan belakang uang dan penandatangan uang dari anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia menjadi Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan,” katanya.
Menurut Mirmansyah, uang NKRI tersebut kini siap beredar luas di tengah masyarakat. “Selanjutnya, mata uang pecahan lainya akan mengikuti,” ujarnya,
Gubernur Alex Noerdin yang menerima perkenalan uang NKRI tersebut mengatakan, “Saya menyambut positif kehadiran uang NKRI ini.”
Sementara itu di kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VII Palembang, usai pelaksanaan HUT ke-69 RI, BI wilayah setempat membuka posko penukaran uang pecahan Rp100.000 NKRI. Dua posko penukaran dibuka di lantai dasar dan lantai dua.
Khusus posko lantai dua yang dikhususkan untuk undangan yang hadir pada HUT RI di kantor BI, hanya dalam waktu dua jam sudah lebih dari Rp 50 juta uang pecahan Rp 100.000 NKRI yang ditukar. Di dua posko tersebut BI mengalokasikan uang NKRI sebesar Rp 500 juta. Menurut Mirmansyah, untuk BI Perwakilan VII Palembang, setiap hari BI mempersiapkan uang pecahan Rp 100.000 sebanyak Rp 2 miliar.