EKBIS.CO, JAKARTA -- Utang luar negeri (ULN) Indonesia mencatatkan kenaikan menjadi 284,9 miliar dolar AS, meningkat 8,6 miliar dolar AS atau 3,1 persen dibandingkan posisi akhir triwulan I-2014. Utang berjangka panjang masih mendominasi, yakni 82,4 persen dari total ULN.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, ULN berjangka panjang pada akhir Juni 2014 mencapai 234,8 miliar dolar AS. "Meningkat 5 miliar dolar AS atau 2,2 persen dibandingkan dengan posisi akhir triwulan I-2014 yang sebesar 229,8 miliar dolar AS," ujar Tirta, Rabu (20/8).
Pada akhir Juni 2014, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai 124,3 miliar dolar AS atau 94,4 persen dari total ULN sektor publik. ULN sektor publik tercatat sebesar 131,7 miliar.
ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat sebesar 110,5 miliar dolar AS atau 72,1 persen dari total ULN swasta. ULN sektor swasta sebesar 153,2 miliar dolar AS.
Sementara itu, ULN berjangka pendek sebesar 50,1 miliar dolar AS atau 17,6 persen dari total ULN. Angka tersebut meningkat 7,9 persen dibandingkan dengan posisi akhir triwulan I-2014 sebesar 46,4 miliar dolar AS.