EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank asal Singapura, DBS, menyasar nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Ekspansi pasar tersebut dilakukan karena DBS melihat besarnya pasar UKM di Indonesia.
Head of Trade Finance DBS Indonesia, Guntur Wibowo, mengatakan bank terbesar di ASEAN tersebut memiliki target untuk menjaring lebih banyak nasabah UKM dan wealth management pada 2015. "Target sekarang lebih ke arah on boarding atau new customer UKM dan wealth management," ujar Guntur dalam Peluncuran Program Working Capital Advisory, Selasa (2/9).
Ia mengatakan, perusahaan memilih sektor UKM karena DBS sudah cukup besar di sektor korporasi. Sekitar 48 persen dari total pendapatan DBS Indonesia berasal dari corporate banking. Guntur mengatakan, DBS sekarang lebih siap masuk UKM.
Ia memerinci bahwa DBS membagi UKM menjadi empat segmen. Segmen paling kecil adalah UKM dengan omset sebesar Rp 135 miliar. Selanjutnya adalah UKM dengan omset Rp 675 miliar. Lalu UKM dengan omset Rp 1,8 triliun. Segmen paling tinggi adalah UKM beromset lebih dari Rp 1,8 triliun.
Untuk saat ini DBS Indonesia memiliki 1.400 karyawan dengan 34 cabang. Penyaluran kredit UKM baru tersedia di 4 cabang, yakni di Jakarta, Surabaya, Medan dan Semarang. "Berikutnya adalah secara organik ke kota-kota lain untuk lebih masuk ke UKM," ujarnya.
DBS menyadari bahwa beberapa bank di Indonesia sudah banyak yang menyasar sektor UKM. Guntur mengatakan, pihaknya siap bersaing dengan menawarkan bunga yang kompetitif dan juga memberikan program konsultasi perbankan atau yang dinamakan working capital advisory. Indonesia merupakan negara ketiga setelah Singapura dan Hong Kong yang dipilih DBS untuk meluncurkan program tersebut.