EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan bidang industri dan distribusi kertas PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk melalui anak usahanya memperoleh pinjaman pendanaan sebesar 60 juta dolar AS untuk pembelian mesin.
Direktur Utama KBRI Gani Bustan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa pinjaman itu diperoleh dari tiga konsorsium bank nasional yakni Bank Negara indonesia Tbk (BNI), Indonesia Eximbank, dan Bank QNB Kesawan Tbk.
"Fasilitas pinjaman itu mempunyai opsi peningkatan pinjaman sebesar 10 juta dolar AS menjadi 70 juta dolar AS," paparnya.
Ia mengemukakan bahwa komitmen fasilitas pinjaman itu terdiri dari Tranche A, yakni fasilitas kredit berjangka senilai 45 juta dolar AS, dan Tranche B yang merupakan fasilitas kredit "revolving" senilai 15 juta dolar AS, ditambah opsi peningkatan fasilitas 10 juta dolar AS.
"Fasilitas tranche A akan jatuh tempo lima tahun setelah tanggal pencairan, dan tranche B jatuh tempo tiga tahun setelah tanggal penandatanganan 'facilities aggreement' dan dapat diperpanjang selama dua tahun," katanya.
Ia memaparkan bahwa fasilitas pinjaman tranche A akan digunakan untuk membiayai belanjaan modal (capex) mesin kertas dan fasilitas tranche B untuk membiayai modal kerja.
Ia mengatakan bahwa pihaknya menjaminkan saham KBRI yang dimiliki oleh Suisse Charter Investment Ltd., Wyoming International Ltd., dan Quest Corporation untuk meraih pinjaman itu.
Selain itu, perseroan juga menjaminkan saham anak usaha perseroan Kertas Basuki Rahmat (KBR) yang dimiliki KBRI. Lalu tanah, bangunan dan mesin-mesin dan fasilitas lainnya di atasnya milik KBR.